05.41
0
1. Matahari
adalah bintang di pusat Tata Surya. Hal ini hampir bulat sempurna dan terdiri dari plasma panas terjalin dengan medan magnet. Ia memiliki diameter sekitar 1.392.684 km, sekitar 109 kali Bumi, dan massa (sekitar 2 × 1.030 kilogram, 330.000 kali Bumi) menyumbang sekitar 99,86% dari total massa dari tata surya. Secara kimiawi, sekitar tiga perempat dari massa matahari terdiri dari hidrogen, sedangkan sisanya sebagian besar helium. Sisanya (1,69%, yang tetap sama dengan 5.628 kali massa Bumi) terdiri dari elemen yang lebih berat, termasuk oksigen, neon karbon, dan besi, antara lain.



2. Planet Merkurius



Pengertian

Merkurius adalah planet terkecil dalam tata surya kita dan paling dekat dengan matahari. Jaraknya dari matahari adalah sekitar 57,9 juta kilometer. Suhu di planet ini sangat panas karena terdekat dengan matahari, pada siang hari suhunya mencapai sekitar 430°C. Tetapi pada malam hari suhunya menjadi sangat dingin yakni mencapai sekitar -170°C. Jarak planet ini dengan bumi sekitar 92 juta kilometer. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib saja dan dapat dilihat dengan mata telanjang.

Semua planet berputar pada porosnya nah perputaran itu disebut Rotasi. Merkurius berotasi lambat, rotasi merkurius adalah 59,0 hari. Selain berputar pada porosnya semua planet bergerak mengelilingi matahari ini disebut gerakan orbital/Ber-revolusi. Berbeda dengan rotasinya yang lambat, masa orbital Merkurius tergolong cepat Revolusi merkurius adalah 88,0 hari. Bandingkan dengan bumi yang membutuhkan waktu satu tahun (365,3 hari) cepat bukan?.
Ukuran planet merkurius hanya 27% dari ukuran bumi. Permukaan Merkurius benjol-benjol mirip dengan permukaan bulan. Benjolan-benjolan itu muncul sebagai akibat benturan dengan meteor.

Merkurius punya banyak kawah dan tidak mempunyai satelit alam serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi.

Pengamatan tercatat dari Merkurius paling awal dimulai dari jaman orang Sumeria pada milenium ke tiga sebelum masehi. Bangsa Romawi menamakan planet ini dengan nama salah satu dari dewa mereka, Merkurius (dikenal juga sebagai Hermes pada mitologi Yunani dan Nabu pada mitologi Babilonia). Lambang astronomis untuk merkurius adalah abstraksi dari kepala Merkurius sang dewa dengan topi bersayap diatas caduceus.

Orang Yunani pada jaman Hesiod menamai Merkurius Stilbon dan Hermaon karena sebelum abad ke lima sebelum masehi mereka mengira bahwa Merkurius itu adalah dua benda antariksa yang berbeda, yang satu hanya tampak pada saat matahari terbit dan yang satunya lagi hanya tampak pada saat matahari terbenam. Di budaya Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam, Merkurius dinamakan "bintang air". Orang-orang Ibrani menamakannya Kokhav Hamah, "bintang dari yang panas" ("yang panas" maksudnya matahari).

3. Planet Venus

Venus adalah planet kedua terdekat dari Matahari. Planet ini sangat terang jika dilihat dari Bumi, kecerlangannya hanya kalah dari Matahari dan Bulan. Karenanya Venus pun bisa disebut sebagai “bintang” paling terang di langit. Dan mungkin karena itu planet ini dinamai Venus sang Dewi Cinta dan Kecantikan, atau Aphrodite dalam peradaban Yunani kuno.
Citra Venus diambil oleh wahana Mariner 10 (Sumber: nunes, astrosurf.com)
Citra Venus diambil oleh wahana Mariner 10 (Sumber: nunes, astrosurf.com)

Venus telah menjadi perhatian banyak kebudayaan sejak lama. Para penduduk suku Maya menjadikan Venus sebagai penanda waktu dalam sistem kalendernya karena mereka dapat hitung dan prediksikan kemunculannya yang periodik bergantian di langit timur dan barat. Seperti juga Merkurius, Venus juga awalnya salah diidentifikasi oleh beberapa kebudayaan sebagai 2 objek yang berbeda ketika ia muncul bergantian di timur dan di barat. Misalnya ada yang menyebutnya Eosphorus ketika muncul di pagi hari (ada juga yang menyebutnya sebagai Lucifer) dan Hesperus ketika muncul di sore hari.
Di tahun 1600-an ketika masyarakat ramai mencibir teori/model alam semesta heliosentris (karena saat itu yang sedang populer adalah teori/model geosentris), Venus menjadi salah satu objek kunci yang membantah geosentrisme. Pengamatan Galileo terhadap Venus menggunakan teleskop menunjukkan bahwa Venus memiliki fase sebagaimana halnya Bulan. Fakta ini menegaskan bahwa Venus mengelilingi Matahari, berbeda dengan pandangan Ptolemius dan penganut geosentrisme yang mengira Venus dan Matahari mengelilingi Bumi. Karena apabila begitu, Venus tidak akan menunjukkan perubahan fase. Ditambah dengan beberapa bukti pengamatan lainnya di tahun-tahun sesudahnya, geosentrisme pun semakin tergeser.
Jaman semakin modern dan pengamatan Venus pun semakin banyak dilakukan. Pengetahuan kita tentang planet ini juga bertambah. Awalnya Venus dikatakan planet yang paling mirip dengan Bumi karena ukurannya hampir sama dengan Bumi dan atmosfernya yang cukup tebal. Tetapi kemudian diketahui bahwa kondisi Venus sebenarnya terlalu ekstrim bagi kehidupan. Temperatur rata-ratanya mencapai 460 derajat Celcius, rekor tertinggi di tata surya. Bahkan Merkurius yang lebih dekat ke Matahari kalah panas dari Venus.
Jawaban dari misteri penyebab panasnya Venus adalah kandungan utama atmosfernya. Dominasi karbondioksida di udara Venus (mencapai 95%) menyebabkan terjadinya efek rumah kaca yang berkelanjutan. Panas Matahari yang diserap atmosfer kemudian dipantulkan oleh permukaan. Tetapi panas hasil pantulan itu dipantulkan balik oleh awan karbondioksida yang tebal. Karena tidak ada panas yang dapat keluar dari planet Venus, udara di Venus pun memanas secara kontinu.

Fase Venus hanya bisa diamati dalam heliosentrisme 


Rotasi Dan Revolusi


Periode rotasi Venus adalah 243 hari Bumi dan periode revolusinya 224 hari Bumi. Sekilas bisa kita simpulkan bahwa satu hari di Venus lebih lama dari 1 tahunnya. Tetapi kenyataannya tidaklah begitu karena periode rotasi tersebut bukanlah periode harinya. Satu hari di Venus hanya 116 hari, masih lebih cepat daripada Merkurius. Uniknya, putaran rotasi Venus berlawanan dengan putaran rotasi Bumi. Jadi jika kita berada di Venus kita akan menyaksikan Matahari terbit di barat dan terbenam di timur.
Arah rotasi Venus yang terbalik itu biasa disebut dengan istilah retrograde alias searah dengan putaran jarum jam jika kita melihatnya dari kutub utara ekliptika. Namun kini diketahui bahwa sebenarnya kutub rotasinyalah yang terbalik. Inklinasi kutub utara rotasi Venus terhadap kutub utara ekliptika adalah 179 derajat, sangat besar dibandingkan Bumi yang hanya 23,5 derajat saja. Penyebab inklinasi sebesar ini diduga adalah karena ada benda besar yang menabrak Venus di awal pembentukannya dulu.
Pengamatan Dan Misi Penerbangan
Tebalnya awan di Venus membuat pengamatan optik landas Bumi terhadap permukaannya tidak dapat dilakukan. Pengamatan spektroskopi, radar, dan ultraviolet pun hanya memberikan sedikit informasi tambahan. Menyadari hal ini, para peneliti kemudian merencanakan berbagai misi penerbangan ke Venus untuk melakukan pengamatan dari dekat. Misi yang pertama adalah pengiriman wahana Venera 1 oleh Uni Soviet di tahun 1961. Wahana tersebut direncanakan untuk menumbuk Venus namun gagal 7 hari setelah peluncurannya.
Misi yang berhasil pertama kali dalam meneliti Venus adalah pengiriman wahana Mariner 2 oleh Amerika Serikat di tahun 1962, setelah Mariner 1 gagal saat peluncuran. Wahana Mariner 2 tersebut melintas-dekat Venus dari jarak sekitar 34.000 km dan memberikan informasi berharga tentang tingginya temperatur permukaan Venus, sekaligus memusnahkan harapan bagi manusia untuk menggunakan Venus sebagai tempat tinggal kedua.
Setelah misi Mariner 2 itu, ada banyak misi lainnya yang meraih kesuksesan. Seperti Venera 3 yang menjadi wahana yang pertama kalinya masuk ke atmosfer planet lain, Venera 7 yang berhasil mengirimkan data untuk pertama kalinya dari permukaan planet lain, dan Pioneer Venus Orbiter yang mengorbit dan meneliti Venus selama 13 tahun sejak 1978.
Pengiriman wahana ke Venus itu sendiri menjadi salah satu tonggak penting dalam penjelajahan tata surya. Keberhasilan terbang lintas-dekat Venus kemudian diikuti dengan keberhasilan yang sama di Mars. Perlahan tapi pasti semua planet pun akhirnya berhasil diamati dari dekat. Pendaratan wahana di Venus dan Mars juga menarik untuk ditunggu kelanjutannya, siapa tahu salah satu atau bahkan keduanya bisa diubah menjadi planet yang ramah bagi kehidupan suatu saat nanti.

4. Planet Bumi

Ternyata planet yang kita diami usianya sudah sangat tua. Planet biru yang merupakan planet ketiga dari seluruh planet dalam Tata Surya. usianya sudah mencapai 4,6 milyar tahun.Jarak bumi dari matahari adalah 149, 6 juta kilometer atauatau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultraungu. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Danau Baikal dengan kedalaman 1.637 meter, sedangkan danau terbesar adalah Laut Kaspia dengan luas 394.299 km2.

Komposisi dan struktur

Bumi adalah sebuah planet kebumian, yang artinya terbuat dari batuan, berbeda dibandingkan gas raksasa seperti Jupiter. Planet ini adalah yang terbesar dari empat planet kebumian, dalam kedua arti, massa dan ukuran. Dari keempat planet kebumian, bumi juga memiliki kepadatan tertinggi, gravitasi permukaan terbesar, medan magnet terkuat dan rotasi paling cepat. Bumi juga merupakan satu-satunya planet kebumian yang memiliki lempeng tektonik yang aktif.

Bentuk

Bentuk panet bumi sangat mirip dengan bulatan gepeng (oblate spheroid), sebuah bulatan yang tertekan ceper pada orientasi kutub-kutub yang menyebabkan buncitan pada bagian equator. Buncitan ini terjadi karena rotasi bumi, menyebabkan ukuran diameter equator 43 km lebih besar dibandingkan diameter dari kutub ke kutub. Diameter rata-rata dari bulatan bumi adalah 12.742 km, atau kira-kira 40,000 km/?. Karena satuan meter pada awalnya didefinisikan sebagai 1/10.000.000 jarak antara equator ke kutub utara melalui kota Paris, Prancis.
Topografi lokal sedikit bervariasi dari bentuk bulatan ideal yang mulus, meski pada skala global, variasi ini sangat kecil. Bumi memiliki toleransi sekitar satu dari 584, atau 0,17% dibanding bulatan sempurna (reference spheroid), yang lebih mulus jika dibandingkan dengan toleransi sebuah bola billiard, 0.22%. Lokal deviasi terbesar pada permukaan bumi adalah gunung Everest (8,848 m di atas permukaan laut) dan palung mariana (10.911 m dibawah permukaan laut). Karena buncitan equator, bagian bumi yang terletak paling jauh dari titik tengah bumi sebenarnya adalah gunung Chimborazo di Ecuador.
Massa bumi kira-kira adalah 5.98×1024 kg. Kandungan utamanya adalah besi(32.1%), oksigen (30.1%), silikon (15.1%), magnesium (13.9%), sulfur (2.9%), nikel (1.8%), kalsium (1.5%), and aluminium (1.4%); dan 1.2% selebihnya terdiri dari berbagai unsur-unsur langka. Karena proses pemisahan massa, bagian inti bumi dipercaya memiliki kandungan utama besi (88.8%), dan sedikit nikel (5.8%), sulfur (4.5%), dan selebihnya kurang dari 1% unsur langka.[10]
Ahli geokimia F. W. Clarke memperhitungkan bahwa sekitar 47% kerak bumi terdiri dari oksigen. Batuan-batuan paling umum yang terdapat di kerak bumi hampir semuanya adalah oksida (oxides); klorin, sulfur, dan florin adalah kekecualian dan jumlahnya di dalam batuan biasanya kurang dari 1%. Oksida-oksida utama adalah silika, alumina, oksida besi, kapur, magnesia, potas dan soda. Fungsi utama silika adalah sebagai asam, yang membentuk silikat. Ini adalah sifat dasar dari berbagai mineral batuan beku yang paling umum. Berdasarkan perhitungan dari 1,672 analisa berbagai jenis batuan, Clarke menyimpulkan bahwa 99.22% batuan terdiri dari 11 oksida (lihat tabel kanan). Konstituent lainnya hanya terjadi dalam jumlah yang kecil.

Lapisan bumi

Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
* Kerak Bumi
* Mantel Bumi, Mantel bumi terletak di antara kerak dan inti luar bumi. Mantel bumi merupakan batuan yang mengandung magnesium dan silikon. Suhu pada mantel bagian atas ±1300°C-1500°C dan suhu pada mantel bagian dalam ±1500°C-3000°C
* Inti Bumi
Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
* Litosfir
* Astenosfir
* Mesosfir
* Inti Bumi bagian luar, Inti bumi bagian luar merupakan salah satu bagian dalam bumi yang melapisi inti bumi bagian dalam. Inti bumi bagian luar mempunyai tebal 2250 km dan kedalaman antara 2900-4980 km. Inti bumi bagian luar terdiri atas besi dan nikel cair dengan suhu 3900°C
* Inti Bumi bagian dalam, Inti bumi bagian dalam merupakan bagian bumi yang paling dalam atau dapat juga disebut inti bumi. inti bumi mempunyai tebal 1200km dan berdiameter 2600km. inti bumi terdiri dari besi dan nikel berbentuk padat dengan temperatur dapat mencapai 4800°C.

5. Planet Mars


1. Planet Mars memiliki gunung terbesar di seluruh sistem tata surya
Gunung tersebut dinamakan “Olympus Mons” dan berupa gunung yang tidak aktif. Tingginya 15.5 mil dengan diameter 372 mil. Sebagai perbandingan, tinggi Gunung Everest sekitar 5 mil. Planet Mars juga memiliki jurang terbesar di sistem tata surya kita yang disebut “Valles Marineris” dengan panjang 2500 mil dan kedalaman 4 mil. Olympus Mons dilihat dari atas
Olympus Mons dilihat dari atas

Perbandingan Gunung Everest dengan Olympus Mons
Perbandingan Gunung Everest dengan Olympus Mons
2. Orang-orang selalu berpikir tentang kehidupan di Planet Mars karena keberadaan kanal yang terlihat pertama kali oleh astronom
Inilah sebabnya kenapa orang-orang selalu berpikir serangan makhluk luar angkasa berasal dari sini, dan bukan di Planet Jupiter atau Venus. Sebenarnya, Planet Mars merupakan salah satu planet yang sulit dihuni karena suhunya yang membeku, angin matahari dan hampir tidak ada atmosfer. Kanal yang terlihat oleh astronom pada awal-awal pengamatan berbentuk garis lurus yang diyakini para ahli terdapat air di sana. Kanal di Planet Mars
Kanal di Planet Mars
Kanal di Planet Mars
3. Planet Mars dinamakan berdasarkan Dewa Perang Romawi karena warnanya yang merah mengingatkan pengamat akan warna darah
Planet Mars berwarna merah disebabkan oleh tanahnya yang terdiri dari oksida besi yang biasa kita sebut dengan karat. Planet Mars dilihat dari teleskop Hubble

Planet Mars dilihat dari teleskop Hubble
Permukaan Planet Mars
Permukaan Planet Mars
4. Dibandingkan dengan planet lain di tata surya kita, Planet Mars terhitung sebagai planet yang kecil
Ukurannya sekitar setengahnya dari ukuran Planet Bumi. Planet Mars memiliki sepertiga grafitasi bumi, yang artinya Anda dapat loncat tiga kali lebih tinggi dari pada lompatan anda di bumi. Perbandingan Planet Mars dengan Planet Bumi
Perbandingan Planet Mars dengan Planet Bumi
Perbandingan Planet Mars dengan Planet Bumi
5. Pada tahun 1970-an, orbiter Viking mengambil gambar sesuatu yang terlihat sebagai gambar muka raksasa dan bentuk piramida di permukaan planet daerah Cydonia
Gambarnya terlihat seperti Sphinx di Mesir dan memiliki tinggi 2000 kaki. Penemuan ini membuat para pengamat UFO tertarik, tetapi para peneliti menyatakan bahwa itu hanya sekedar kikisan atau gundukan tanah. Banyak orang yang masih berpikir kalau bentuknya terlalu simetris, dan menganggap itu merupakan bukti keberadaan makhluk asing kuno. Gambar muka raksasa di Planet Mars

6. Planet Mars memiliki cuaca yang paling ganas di sistem tata surya kita
Di sana terdapat badai angin yang ganas, badai debu dan tornado kecil. Pada tahun 2001, badai debu yang sagat besar menutupi seluruh permukaan planet selama beberapa hari menurut di bumi. Peneliti agak bingung mengapa planet dengan sedikit atmosfer dapat memiliki badai seperti itu. Mereka tidak tau apa yang menyebabkan badai, tetapi di sana terdapat lebih banyak badai ketika Planet Mars lebih dekat dengan matahari. Dan pada ujung bagian lebih jauh dari orbit, terdapat awan es yang terbuat dari karbondioksida dan debu. Ini juga merupakan hal yang aneh mengingat Planet Mars tidak terdapat permukaan air. Cuaca Planet Mars tahun 2001
Cuaca Planet Mars tahun 2001
7. Telah dilakukan pencarian kehidupan di Planet Mars dan juga pencarian air
Setelah bertahun-tahun penelitian untuk setiap retakan di permukaan planet sebagai bukti dari keberadaan air, para peneliti akhirnya menemukannya. Misi Phoenix menemukan bahwa terdapat endapan es dalam jumlah besar di bawah permukaan planet.

Gambar mikroskopis batuan yang menunjukkan ada air di Planet Mars
8. Planet Mars memiliki dua bulan, dan salah satunya memiliki peluang untuk bertabrakan dengan Planet Mars
Salah satu bulannya, yaitu Phobos, memiliki orbit yang dekat dan membahayakan Planet Mars. Suatu hari, gaya grafitasi akan menariknya dan menabrak Planet Mars. Serpihannya akan tetap berada di orbit Planet Mars dan membuat cincin seperti di Planet Saturnus. Pada akhirnya, serpihan tersebut akan jatuh ke permukaan Planet Mars. Para peneliti tidak tahu hal tersebut akan terjadi kapan, tetapi mereka memprediksikan akan terjadi sekitar 50 tahun lagi.

Bulan Mars; Phobos (kiri) dan Deimos (kanan)
9. Hanya 1/3 dari seluruh misi ke Planet Mars yang sukses
Banyak misi ke Planet Mars yang hilang begitu saja yang membuat para peneliti berpikir ada sesuatu yang aneh terjadi. Mereka juga berpendapat bahwa Planet Mars dapat dikatakan sebagai “Segitiga Bermuda” di sistem tata surya kita.

6. Planet Jupiter

Fakta menarik tentang Jupiter

Alam semesta adalah tempat yang misterius, di tata surya kita bersama dengan galaksi dan bintang. Alam semesta memiliki delapan planet yang mengorbit matahari, yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus. Planet masing-masing sangat berbeda satu sama lain dan unik dengan caranya sendiri. Seperti Jupiter, yang merupakan planet yang luar biasa dengan fakta-fakta mencengangkan. Ini adalah fakta menakjubkan dan Fakta menarik tentang Jupiter .

Fakta menarik tentang Jupiter

1. Planet Tercepat untuk Orbit


Selain besar, Yupiter juga planet tercepat untuk mengorbit di sekitar. Hanya butuh sekitar sepuluh jam untuk menyelesaikan satu rotasi. Kecepatan rotasi memberikan kontribusi yang kuat untuk medan magnet yang mengelilingi planet dengan radiasi.

2. Planet dengan Rings


Ada cincin di sekitar Jupiter. Cincin utama debu yang tersisa dari Meteoroid bertabrakan dengan waktu empat bulan (Thebes, Metis, Adrastea dan Almathea). Para ilmuwan baru-baru ini menemukan cincin Samara adalah seperti bentuk donat dengan nama cincin halo.

3. Badai Jupiter


Jupiter memiliki beberapa kesamaan dengan badai di Bumi. Badai di Jupiter tidak berlangsung lama, pada 3-4 hari rata-rata. Namun, badai yang kuat dapat terjadi sebagai akibat dari debu yang membuat udara lembab naik ke puncak troposfer yang berubah menjadi awan termasuk petir. Badai kuat pada Jupiter jauh lebih besar daripada di Bumi. Pada dasarnya, badai besar di Jupiter sekali setiap 15-17 tahun.


4. Bulan Jupiter


Sejauh ini, Jupiter memiliki 63 bulan, 4 bulan yang disebut Galilea ditemukan pada 1610 oleh Galileo Galilei. Yakni Io, Europa, Ganymede dan Callisto. Ganymede adalah bulan terbesar berukuran 3270 mil. Yang menarik adalah bahwa mengandung gunung berapi Io, danau lava dan kaldera besar. Gunung di Io dapat mencapai ketinggian 52.000 kaki atau 16 kilometer.

5. Ada Red Spot Besar


Pada 1665, Giovanni Cassini waktu astronim pertama mengidentifikasi tempat merah besar di Yupiter. Sepertinya badai raksasa dengan ukuran 40 000 km. Tapi ukuran saat ini hanya setengah dari ukuran aslinya. Planet ini terdiri dari padat, air hidrogen, nitrogen, helium. Ion angin dan menyebabkan badai dengan petir (mirip dengan titik merah besar). Ini adalah Fakta menarik tentang Jupiter.

7. Saturnus

Planet Saturnus



Pengertian

Saturnus adalah planet bercincin yg di kenal di tatasurya. Jarak Saturnus sangat jauh dari Matahari, mangkanya Saturnus tampak tidak terlalu jelas dari Bumi. evolusiny 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi,rotasi saturnus mempunyai waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit.

Saturnus memiliki kerapatan yang rendah karena sebagian besar zat penyusunnya berupa gas dan cairan. Inti Saturnus diperkirakan terdiri dari batuan padat dengan atmosfer tersusun atas gas amonia dan metana, hal ini tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus.

Cincin Saturnus sangat unik,terdiri beribu-ribu cincin yang mengelilingi planet ini. Bahan pembentuk cincin ini masih belum diketahui. Para ilmuwan berpendapat, cincin itu tidak mungkin terbuat dari lempengan padat karena akan hancur oleh gaya sentrifugal. Namun, tidak mungkin juga terbuat dari zat cair karena gaya sentrifugal akan mengakibatkan timbulnya gelombang. Jadi, sejauh ini, diperkirakan yang paling mungkin membentuk cincin-cincin itu adalah bongkahan-bongkahan es meteorit.

Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus.
Saturnus memiliki bentuk yang diratakan di kutub, dan dibengkakkan keluar di sekitar khatulistiwa. Diameter khatulistiwa Saturnus sebesar 120.536 km (74.867 mil) dimana diameter dari Kutub Utara ke Kutub Selatan sebesar 108.728 km (67.535 mil), berbeda sebesar 9%. Bentuk yang diratakan ini disebabkan oleh rotasinya yang sangat cepat, merotasi setiap 5 jam 14 menit waktu Bumi. Saturnus adalah satu-satunya Planet di tata surya yang massa jenisnya lebih sedikit daripada air. Walaupun inti Saturnus memiliki massa jenis yang lebih besar daripada air, planet ini memiliki atmosfer yang mengandung gas, sehingga massa jenis relatif planet ini sebesar is 0.69 g/cm³ (lebih sedikit daripada air), sebagai hasilnya, jika Saturnus diletakan di atas kolam yang penuh air, Saturnus akan mengapung.

Struktur Dalam
Inti Planet Saturnus mirip dengan Yupiter. Planet ini memiliki inti planet di pusatnya dan sangat panas, temperaturnya mencapai 16.000 K (36.540 °F, 18.730 °C). Inti Planet Saturnus sangat panas dan inti planet ini meradiasi sekitar 21/2 kali lebih panas daripada jumlah energi yang diterima Saturnus dari Matahari. Inti Planet Saturnus sama besarnya dengan Bumi, namun jumlah massa jenisnya lebih besar. Di atas inti Saturnus terdapat bagian yang lebih tipis yang merupakan hidrogen metalik, sekitar 30.000 km (18.600 mil). Di atas bagian tersebut terdapat daerah liquid hidrogen dan helium. Inti planet Saturnus berat, dengan massa sekitar 9 sampai 22 kali lebih dari massa inti Bumi.

Struktur Luar



Bagian luar atmosfer Saturnus terbuat dari 96.7% hidrogen dan 3% helium, 0.2% metana dan 0.02% amonia. Pada atmosfer Saturnus juga terdapat sedikit kandungan asetilena, etana dan fosfin.

Awan Saturnus, seperti halnya Yupiter, merotasi dengan kecepatan yang berbeda-beda bergantung dari posisi lintangnya. Tidak seperti Yupiter, awan Saturnus lebih redup dan awan Saturnus lebih lebar di khatulistiwa. Awan terendah Saturnus dibuat oleh air es, dan dengan ketebalan sekitar 10 kilometer. Temperatur Saturnus cukup rendah, dengan suhu 250 K (-10°F, -23°C). Awan di atasnya, memiliki ketebalan 50 kilometer, terbuat dari es amonium hidrogensulfida (simbol kimia: NH4HS), dan di atas awan tersebut terdapat awan es amonia dengan ketebalan 80 kilometer. Bagian teratas dibuat dari gas hidrogen dan helium, dimana tebalnya sekitar 200 dan 270 kilometer. Aurora juga diketahui terbentuk di mesosfer Saturnus. Temperatur di awan bagian atas Saturnus sangat rendah, yaitu sebesar 98 K (-283 °F, -175 °C). Temperatur di awan bagian dalam Saturnus lebih besar daripada yang di luar karena panas yang diproduksi di bagian dalam Saturn. Angin Saturnus merupakan salah satu dari angin terkencang di Tata Surya, mencapai kecepatan 500 m/s (1.800 km/h, 1.118 mph), yang jauh lebih cepat daripada angin yang ada di Bumi.

Pada Atmosfer Saturnus juga terdapat awan berbentuk lonjong yang mirip dengan awan berbentuk lonjong yang lebih jelas yang ada di Yupiter. Titik lonjong ini adalah badai besar, mirip dengan angin taufan yang ada di Bumi. Pada tahun 1990, Teleskop Hubble mendeteksi awan putih didekat khatulistiwa Saturnus. Badai seperti tahun 1990 diketahui dengan nama Bintik Putih Raksasa, badai unik Saturnus yang hanya ada dalam waktu yang pendek dan muncul setiap 39 tahun waktu Bumi. Bintik Putih Raksasa juga ditemukan tahun 1876, 1903, 1933, dan tahun 1960. Jika lingkaran konstan ini berlanjut, diprediksi bahwa pada tahun 2020 bintik putih besar akan terbentuk kembali.

Pesawat angkasa Voyager 1 mendeteksi awan heksagonal didekat kutub utara Saturnus sekitar bujur 80 ° utara. Cassini-Huygens nantinya mengkonfirmasi hal ini tahun 2006. Tidak seperti kutub utara, kutub selatan tidak menunjukan bentuk awan heksagonal dan yang menarik, Cassini menemukan badai mirip dengan siklon tropis terkunci di kutub selatan dengan dinding mata yang jelas. Penemuan ini mendapat catatan karena tidak ada planet lain kecuali Bumi di tata surya yang memiliki dinding mata.

8. Planet Uranus

Planet Uranus



Pengertian

Uranus adalah planet ketujuh dari Matahari dan planet yang terbesar ketiga dan terberat keempat dalam Tata Surya.

Jarak rata-rata antara Uranus dan Matahari adalah sekitar 3 milyar km. Uranus memiliki massa 14,5 kali massa Bumi. Periode rotasi interior Uranus adalah 17 jam, 14 menit. Akan tetapi, seperti semua raksasa gas lainnya, atmosfer atasnya mengalami angin badai yang sangat kuat pada arah rotasi. Akibatnya, pada beberapa garis lintang, seperti dua per tiga lintang dari khatulistiwa ke kutub selatan, fitur-fitur atmosfer itu yang nampak bergerak jauh lebih cepat, menjadikan rotasi penuhnya sekecil 14 jam. Sedangkan periode revolusi adalah 84 tahun. Volume Uranus 63,08 kali volume Bumi.

Struktur Dalam

Uranus adalah planet yang paling ringan diantara planet-planet raksasa, sementara itu kerapatannya 1,27 g/cm³ membuatnya planet paling tidak padat kedua setelah Saturnus. Meskipun bergaristengah sedikit lebih besar daripada Neptunus, Uranus memiliki diameter mencapai 51.118 km.

Uranus kerapatannya sekitar 9 g/cm³, dengan tekanan di tengahnya 8 juta bar (800 GPa) dan suhu sekitar 5000 K. Mantel esnya nyatanya tidak terdiri dari es dalam pengertian pada umumnya, tetapi dari fluida panas dan rapat yang terdiri atas air, amonia dan volatil lain.

Struktur Luar



Atmosfer Uranus terdiri dari sekitar 83 ± 3% Hidrogen, 15 ± 3% Helium, 2,3% Metana dan Hidrogen deuterida, Amonia, Air, Amonium hidrosulfida, Metana (CH4).

Atmosfer Uranian dapat dibagi menjadi tiga lapisan yaitu troposfer, antara ketinggian −300 dan 50 km dan tekanan dari 100 sampai 0,1 bar; (10 MPa sampai 10 kPa), Stratosfer, kisaran ketinggiannnya antara 50 dan 4000 km dan tekanan antara 0,1 and 10–10 bar (10 kPa to 10 µPa) dan termosfer/korona yang meluas dari 4.000 km hingga setinggi 50.000 km dari permukaan. Mesosfer tidak ada.

Troposfer adalah bagian atmosfer terbawah dan paling rapat dan bercirikan dengan turunnya suhu bersama dengan naiknya ketinggian. Suhu menurun dari sekitar 320 K di dasar troposfer nominal pada −300 km hingga 53 K pada 50 km.

Stratosfer adalah lapisan bagian tengah atmosfer, dimana suhu umumnya naik sesuai dengan naiknya ketinggian dari 53 K di tropopause sampai antara 800 dan 850 K di dasar termosfer. Pemanasan stratosfer disebabkan oleh penyerapan radiasi UV dan inframerah Matahari oleh metana dan hidrokarbon lain, yang terbentuk di bagian atmosfer ini sebagai hasil dari fotolisis metana.

Termosfer dan korona adalah lapisan terluar atmosfer Uranian, yang suhunya seragam sekitar 800 hingga 850 K.

9.  Neptunus

Neptunus si biru

Neptunus

Neptunus adalah planet gas yang berwarna biru cerah dan merupakan planet terbesar ke-4 di tata surya. Atmosfernya terutama terdiri atas hidrogen dan helium. Seperti Uranus, Neptunusjuga mengandung gas metana yang membuatnya berwarna biru cerah. Neptunus terlihat lebih biru dibanding Uranus karena kandungan gas metana yang relatif tinggi dipuncak-puncak awannya. Neptunus memiliki 8 satelit, diantaranya Triton, Proteus, Nereid, dan Larissa. Triton merupakan satelit terbesar di Neptunus yang ditemukan pada 1846. Triton adalah objek berbatu pejal yang ukurannya lebih besar daripada Pluto. Triton beredar mengelilingi Neptunus dengan arah berlawanan dari gerak edar satelit-satelit lainnya
Berikut ini data tentang Neptunus
  • Jari-jari Neptunus 3,88 kali jari-jari Bumi
  • Jarak Neptunus ke matahari 30,1 kali jarak Bumi ke matahari
  • Periode rotasi Neptunus 16,1 hari
  • Periode revolusi Neptunus 164,8 tahun
  • Massa Neptunus 17,2 kali massa Bumi
  • Suhu rata-rata di puncak awan Neptunus -200oC
  • Jumlah satelit Neptunus 8
  • Gravitasi di puncak awan Neptunus 1,13 kali gravitasi Bumi
Bagian-bagian Neptunus

Penemuan Neptunus
Neptunus tidak pernah dikenal oleh para ahli perbintangan kuno. Neptunus tidak dapat dilihat dengan mata telanjang dan baru ditemukan ketika para ahli sedang meneliti Uranus. Mereka mengamati, bahwa edar Uranus dipengaruhi oleh tarikan gravitasi benda asing yang tidak dikenal. Pada 1845, John Couch Adams (1819-1892) dari Inggris dan Urban Le Verrier (1811-1877) dari Prancis bekerja keras mencari posisi planet misterius yang menarik Uranus tersebut. Hasil pencarian mereka disampaikan kepeda Johann Galle (1812-1910), seorang ahli astronomi Jerman yang kemudian menemukan Neptunus pada 1846.

 
Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar